cursor

Luffy Diagonal Resize

Kamis, 10 November 2016

ETNOSENTRISME

E T N O S E N T R I S M E


Etnosentrisme adalah penilaian kebudayaan orang lain atas dasar nilai dan standar budayanya sendiri. Sebab munculnya  Etnosentrisme di Indonesia adalah budaya politik masyarakat yang cenderung tradisional dan tidak resionalis. Budaya politik masyarakat kita masih tergolong budaya politik subjektif ikatan emosional dan juga ikatan-ikatan primordial yang masih cenderung menguasai masyarakat kita. Masyarakat kita terlibat dalam dunia politik dalam rangka kepentingan mereka yang masih mementingkan suku, etnis, agama dan lain-lain.




Salah satu factor lain yang menjadi penyebab munculnya masalah Etnosentrisme adalah pluralitas bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan golongan yang berusaha untuk memperoleh kekuasaan dan menguasai yang lain.           

Salah satu contoh Etnosentrisme di Indonesia adalah perilaku carok dalam masyarakat Madura. Menurut Latief Wiyata, carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yang dilakukan seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik. Jika dilihat sesaat, carok ini akan dianggap sebagai suatu tindakan yang brutal dan tidak masuk akal. Namun hal ini terjadi apabila konsep carok dinilai dengan pandangan kebudayaan kelompok masyarakat lain yang beranggapan menyelesaikan masalah menggunakan kekerasan merupakan tindakan yang tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Tetapi bagi masyarakat Madura, harga diri merupakan konsep yang sacral dan harus selalu dijunjung tinggi dalam masyarakat.

Contoh yang lain adalah kebiasaan memakai koteka bagi masyarakat Papua pedalaman. Jika dipandang dari sudut masyarakat yang bukan warga negara papua pedalaman, memakai koteka mungkin addalah hal yang sangat memalukan. Tetapi oleh warga pedalaman papua, memakai koteka dianggap sebagai suatu kewajaran, bahkan dianggap sebagai suatu kebanggaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar